25 Februari 2009

..TiTiK bALiK..

Titik balik setiap orang bermacam-macam. Titik balik juga bisa dialami berulang-ulang. Biasanya sebuah titik balik memiliki dampak baik bagi seseorang hingga ia kembali bersemangat, bangkit dari keterpurukan ataupun hilangnya rasa stres dan kejenuhan yang selama ini dialaminya.

Titik balik bisa hadir karena suatu sandungan hingga seseorang menjadi merenung atas rasa sakit yang dideritanya. Titik balik terkadang terjadi dari hal-hal kecil yang kadang diabaikan orang. Titik balik juga dapat dimotivasi oleh mutiara al-Quran, perkataan hikmah, orang bijak ataupun trainer motivasi.

Setiap titik balik semoga memberi pencerahan hingga kesalahan yang sama tidak lagi terulang. Keikhlasan memahami titik balik semoga membawa kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Melalui titik balik pula kerikil-kerikil kehidupan akan semakin mendewasakan. Karena setelah titik balik kita kembali menemukan solusi. Mungkin tidak langsung sekejap semuanya dapat terselesaikan, namun setidaknya melalui titik pandang yang berbeda ataupun sebuah pencerahan akan menjadikan kita lebih kuat untuk melanjutkan perjuangan demi perjuangan dalam hidup.

Karenanya momentum ini.. saat titik balik ini ..semoga hati yang terbolakbalik ini kian menemukan arahnya pada ketaatan dan keikhlasan.

01 Februari 2009

Kurus vs Gemuk vs Sehat

"Gak coba dicek aja ?" tanya mama saya.

"Dicek apa ma ?" tanya saya kaget.

"Apa ada masalah dengan kesehatanmu." kata mama lagi

"Ha, kenapa memang ma?" saya tambah kaget. Apakah saya terlihat sakit ? Soalnya saya sedang merasa sangat sehat. Secara juga meskipun saat ini profesi saya adalah ibu rumah tangga tapi saya juga.. dokter umum geetoo.. hehe

"soalnya kamu kurus.." kata mama

................: 0....................................



Mama bisa aja bikin kaget. Bukannya mama juga yang menikah dengan papa yang bertubuh kurus, maka walhasil saya punya bakat genetik untuk jadi orang kurus.. hehe.

Tapi timbangan saya memang sudah seperti saat saya sedang "heavy duty on coass" dengan jadwal jaga malam, ujian, banyak tugas serta kegiatan bergadang juga pola makan yang kurang teratur. Atau sama juga seperti saat saya hamil rasyid trimester pertama dimana terdapat mual muntah atau penurunan nafsu makan. Dan kondisi saya saat ini yang sedang menyusui tentu kadang mengundang pertanyaan. Bagaimana dengan ASInya? Dan semua pihak menyarankan agar saya makan lebih banyak lagi.

Padahal seperti juga kebanyakan ibu menyusui lainnya, saya juga cepat lapar dan haus. Disamping makan 3 x sehari dengan porsi lebih banyak dari biasanya, saya juga minum susu untuk ibu menyusui. Jika susu tersebut sudah habis, saya kadang minum susu kental manis coklat 2 x sehari. Jika sedang tersedia saya juga minum sirup rasa melon atau coco pandan. Juga minum segelas besar teh manis. Toples kue mama atau mama mertua saya juga makin lama isinya makin berkurang karena diantara waktu makan saya juga ngemil. Jika masih lapar saya membuat mie goreng atau kuah. Dan jika dibuat daftar apa saja yang masuk perut saya tentu akan panjang sekali.

Disisi lain, suami saya sedang ingin menurunkan berat badannya. Padahal rasanya semua ingin selalu kami bagi bersama, termasuk makanan. Jika tersedia 2 makanan, tentu kami akan menikmati masing-masing. Namun jika hanya satu, kami akan berbagi rata, atau saya relakan untuk suami. Mungkin jika rasyid sudah besar nanti jika hanya satu maka makanan itu untuk rasyid. Jika ada 2, dan rasyid mau keduanya juga untuk rasyid, atau jika tidak yang satunya akan kami bagi bersama lagi.

Mungkin suatu saat nanti saya bisa menjadi gemuk. Mungkin setelah melahirkan adik-adik buat rasyid (mau punya anak berapa sii..??). Namun, kurus, sedang ataupun gemuk, yang terpenting diatas itu semua adalah sebuah nikmat yang besar yang diberikan Allah SWT yaitu berupa nikmat kesehatan, bagi saya, suami, rasyid juga keluarga saat ini.

Semoga kami bisa menjaganya.