19 Desember 2008

V K

Jika ini adalah tepi lautan
Yang basah pasirnya pahatkan jejak-jejak ragawi
Maka titian langkah ini tegak tanpa mata angin
Tapi jika pasir pantai ini kerontang oleh matahari
Biduk kehidupan ini berserah pada angin lautan
Tak ada janji bahwa biduk kita
akan berlayar di arus yang tenang
Tak ada janji bahwa badai bakal enggan hampiri kita
Tak ada janji bahwa rembulan akan senantiasa
warnai romantika yang purba
Tak ada janji bahwa bintang-bintang
akan senantiasa genapkan kasih kita
Tapi, inilah saatnya istiqomah pada janji Allah SWT
bahwa Dia akan senantiasa
bersama orang-orang yang teguh
Maka, mari cahayakan biduk kita
dengan lentera yang alit
Cukuplah sinar dari doa orang-orang terkasih
Tak apa,
Mari kita berserah diri dalam pelayaran yang jauh
Bersandar pada janji-Nya
104_2204

16 Desember 2008

MaLaRindu..eh MaLaRiA

.. sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian kelima ..
14 November 2007

Hari kedua kepergian pak dokter ke Bacan ternyata puskesmas kedatangan tamu tim supervisi dari dinas kesehatan. Mereka khususnya melakukan supervisi seputar program penanggulangan malaria berupa pemberian kelambu pada ibu hamil dan bayi. Selain puskesmas saketa mereka pula mengunjungi puskesmas dolik yang hanya berjarak sekitar 15 menit dari Saketa bila ditempuh dengan speed melalui jalur laut. Setelah ke Dolik tim kembali ke Saketa untuk melakukan lokakarya mini dengan seluruh petugas Puskesmas Saketa dan berencana untuk menginap sebelum esok hari melanjutkan supervisi ke Gane Timur (Puskesmas Maffa).
Sore ini mereka mengabari bahwa lokakarya mini nanti akan dihadiri pula oleh perwakilan Unicef cabang Ternate sebagai sponsor dinas kesehatan untuk program penanggulangan malaria ini. Akhirnya lokakarya mini singkat seputar malaria dimulai pukul 17.30 sore hari dan selesai saat magrib. Ibu Kerri dari Unicef malam harinya menginap dengan saya dirumah dinas. Makan malam disediakan oleh Kak Indy (kakak dari Kak Lily, perawat gigi puskesmas), maka malam hari hampir semua staf berkumpul dirumah Kak Lily dilanjutkan dengan mengobrol dengan ibu Erna, Kak Ella dan Dawi dari Dinas. Saya lanjut mengobrol dengan ibu Kerri dirumah hingga larut malam dan tertidur pulas, namun pagi-pagi sekali harus segera bersiap karena baik rombongan dinas kesehatan juga ibu Kerri akan segera melanjutkan perjalanan ke Maffa

Akhirnya tim supervisi berangkat dengan mobil sewaan menuju Matuting yang berjarak 2 jam dari Saketa sebelum akhirnya naik motor laut dari Matuting ke Maffa. Perjalanan yang cukup jauh dan mengingat malam hari tadi hujan pun turun cukup deras, bisa diperkirakan jalur darat yang bergelombang karena banyak tanjakan maupun turunan kali ini akan becek serta banyak genangan air. Harus waspada agar ban mobil tidak sampai tertanam dilumpur.
Selamat jalan dan bertugas…
Semoga upaya dinas kesehatan dan Unicef yang mulia dalam menangani malaria ini mendapat berbagai kemudahan dan keberhasilan. Kami pun di puskesmas sebagai kaki tangan meskipun masih jauh dari sempurna dalam merealisasikan program sangat ingin mensukseskan program kelambunisasi ini. Agar malaria yang endemis semakin dapat dikendalikan khususnya di Gane Barat dan umumnya Maluku Utara serta daerah Indonesia Timur lainnya.

>> sAKeTa PuNyA dOkTeR GigI !!

..sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian keempat ..
13 November 2007

Hari ini puskesmas Saketa kedatangan tamu. Akhirnya dokter gigi yang sudah lama dijanjikan Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan menginjakkan kakinya di desa tempatnya bertugas ini. Dokter gigi yang masuk PTT lewat jalur pusat ini sebetulnya sudah hampir 2 bulan tiba di Bacan dan bertugas sementara di puskesmas Mandawong, Bacan. Ia masih menunggu pengadaan alat-alat kedokteran gigi terutama kursi praktek yang hingga saat ini belum tiba di puskesmas Saketa. Tapi Faisal akhirnya tiba juga dengan harapan kursi praktek gigi akan menyusul tiba paling lambat bulan depan.

Kami di puskesmas Saketa senang dengan tambahan personil dokter gigi ini. Karena selama ini penanganan kasus kedokteran gigi masih terbatas dan jika tidak sanggup kami atasi akan kami rujuk ke Bacan. Semoga dengan kehadiran Faisal terdapat peningkatan pelayanan yang diberikan puskesmas sekaligus meningkatkan taraf kesehatan gigi masyarakat. Selamat bergabung dan berjuang..

Selamat memasuki dunia tanpa sinyal, dengan listrik yang hanya 12 jam, pasar yang hanya 2 kali seminggu, pilihan makanan yang terbatas, tivi yang hanya satu channel (RCTI saja), dan keterbatasan lainnya. Tapi juga selamat menikmati alam dengan panorama pinggir pantai, kesederhanaan dan aroma kehidupan khas masyarakat pulau… yang perlahan tapi pasti lambat laun membuat nyaman. Insya Allah.

.. Story of Ongky ..

..sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian ketiga ..
Senin, 12 November 2007
Binatang apa yang kecil, bulunya lebat warna merah marun terang hobinya lompat-lompat dan jungkir balik ??

Yapp, pagi tadi binatang itu udah nangkring dimenara profile tank belakang rumah dinas sambil makan nasi putih. Penasaran kaann ??

Nama binatang ini ongky… karena memang turunan monkey.. tapi bulunya sudah dicat merah marun sama empunya yaitu Om Saddik yang juga mantri puskesmas dan tinggal di desa Doro. Pagi ini ongky diboyong dari desa Doro ke Saketa untuk dihibahkan pada Pak Dokter. Pak dokter waktu ke Doro beberapa waktu lalu katanya naksir ama ongky yang teramat sangat jinak n gak pernah galak.. wah saya jadi cemburu.. tapi sueerr saya juga jinak dan engga galak loh.. hehe.
Dan akhirnya ongky mulai bersahabat dengan alam Saketa, warganya terutama anak-anak kecil setiap pulang sekolah langsung ngerubunin ongky. Rumah dinas udah jadi ruaaamee banget ama anak-anak. Yah, ongky emang binatang langka di Saketa. Tapi ongky belum punya kandang dan baru akan dibuat. Sampai malam hari pak Dok sempat kepikiran untuk simpan ongky dikamar mandi. Untung ga jadi, maka kamar belakang yang awalnya sama sekali bukan untuk binatang akhirnya direlakan sebentar jadi tempat ongky. Dengan konsekuensi Pak Dok sendiri yang bersihin lohh… hihi.. kan ibu Dok gampang muntah kalo liat yang kotor-kotor hasil buangannya ongky. Duh ongky… kapan yah bisa diajarin pup dan pipis di WC ? Kasian juga pak Dok kalau begini. Habis kalau dibiarkan sendirian dipohon diluar rumah sekarang ini Saketa lagi musim angin dan hujan. Daripada ongky kedinginan dan kebasahan, yang pasti bikin pak Dok ga bakalan tega ngeliatnya.. dan apalagi mikirin Om Saddik yang udah rela banget ngasih ongky ke Pak Dok kan jadi ongky harus dirawat baik-baik.. ya engga?

Well, tapi hari ini Pak Dok pergi ke Bacan (ibukota Halmahera Selatan) buat ngurus pencairan dana puskesmas. Ibu Dok ditinggal berdua ama ongky… duh ! Untung ongky banyak yang suka dan ngasih makanan sampai sore ini. Mungkin nanti malam ongky masuk kamar belakang lagi… tapi please jangan pup banyak-banyak ya ongk… Ok ?
104_4957

Hari yang Mengenyangkan :)

..sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian kedua..
Minggu, 11 November 2007

Hari ini makanan yang terhidang banyak sekali. Dimulai hari ini adalah hari pasar di Saketa maka pagi-pagi saya sudah membeli cemilan kue-kue khas pasar Saketa dan menggoreng singkong sekaligus untuk menjamu tamu kontraktor dan perencana pembangunan di Halmahera Selatan, khususnya Gane Barat yang malam tadi menginap di rumah dinas. Kebanyakan orang Maluku tidak seperti kami berdua. Sarapan pagi bagi mereka cukup dengan makan goreng pisang atau singkong (disini disebut kasbi) bisa juga ditambah ikan dan sambal ditambah minum teh manis. Sedangkan saya dan suami masih pula harus makan nasi dan lauk serta sayur. Kue-kue dan goreng pisang atau singkong hanya kami anggap sebagai cemilan.

Hari ini para tamu akan pergi meninjau desa-desa dengan speed Avicenna milik pustu hingga sore, sedangkan saya dan suami hari ini pula diundang makan siang dirumah kepala TU puskesmas. Ia ingin mengajak kami makan makanan khas Maluku yakni popeda (makanan dari tepung sagu bentuknya nyaris seperti lem yang dimakan dengan kuah ikan) beserta ikan bakar, sayur garu (tumis daun dan bunga pepaya), lengkap dengan dhabu-dhabu (sambal) kacang dan popoki mantah (terong). Berawal dari ajakan ibu Ina salah satu staf puskesmas untuk memasak popeda setelah melihat saya melahap makanan khas Maluku Utara itu sewaktu ada acara Lomba Desa dan jamuan makan siang dirumah Camat Gane Barat beberapa hari lalu. Ibu Ina mengajak Ci Ipah (panggilan kami untuk ibu Syarifah, kepala TU Puskesmas) untuk memasak dan akhirnya acara makan dipindahkan dirumah beliau.

Saya yang biasanya tidak terlalu banyak makan, hari itu lumayan kekenyangan. Ditambah makan siang ditutup dengan es buah campur kelapa muda sebagai pencuci mulut (disini disebut manis mulut). Acara selanjutnya adalah bersantai dibagian belakang rumah Ci Ipah yang menghadap kelaut. Mengobrol sambil menikmati angin laut. Saat azan berkumandang sekitar pukul 12.30 WIT suami saya pamit duluan untuk shalat zuhur di masjid. Sedangkan saya dan ibu Ina pamit beberapa saat kemudian.

Sepulang dari rumah Ci Ipah kami masih dibekali es buah dan sore hari hingga malam hari itu saya dan suami sangat kekenyangan sampai tidak ingin makan lagi. Alhamdulillah, hari ini Allah memberi kesempatan untuk menikmati makanan-makanan yang rasanya enak meski belum terlalu akrab dilidah. Dan Allah memberi satu lagi hari yang indah untuk dilewatkan didesa nun jauh di pedalaman Maluku Utara.

.. LoMbA dEsA ..

....sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian kesatu...

Kamis, 8 November 2007

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh warga Saketa. Pasalnya sejak saya ditempatkan sebagai dokter PTT di desa ini, isu akan diadakannya lomba desa sudah gencar hingga sekarang hampir 7 bulan berlalu. Saya pun tidak ketinggalan ikut cemas dan gembira mendengar tim penilai lomba 10 program pokok PKK itu akhirnya akan menilai desa Saketa pada hari ini. Cemas mengkhawatirkan sukses tidaknya penilaian nanti, dan gembira karena semenjak beberapa bulan terakhir desa ini semakin giat berbenah diri dan tentunya hari ini merupakan puncak atas segala persiapan sejak jauh-jauh hari tersebut. Desa ini menjadi memiliki jalan dan got yang sangat rapi, ditambah cat pagar yang diseragamkan yaitu hijau muda, ada pot bunga didepan rumah sepanjang jalan utama menuju balai desa dan kami seragam memiliki tempat sampah dari kayu bertuliskan PKK Desa Saketa. Ada gapura besar di dekat pelabuhan yang pembangunannya menghabiskan semalam suntuk dan akhirnya selesai pagi tadi, namun hasilnya rapi, tak tampak dibuat asal-asalan atau tergesa-gesa. Tak terbayang lelahnya orang-orang yang bekerja dibalik layar seperti mereka. Lomba desa kali ini memang telah menjadi hajat bersama desa ini. Semua tampak antusias gotong royong dan ingin sekali memberikan yang terbaik.

Sejak beberapa minggu lalu rapat demi rapat dilakukan dirumah Pak Camat untuk membahas persiapan lomba desa ini. Semua unsur masyarakat, Muspika, ibu-ibu PKK dan dasawisma serta majlis taklim diundang. Lalu saya diberitahu bahwa saya diminta untuk bermain simulasi bersama ibu-ibu PKK dalam lomba nanti sebagai salah satu penilaian pokja II. Dan latihan simulasi semakin gencar dilakukan menjelang hari penilaian. Semua ibu-ibu rata-rata sibuk berpartisipasi dalam lomba ini. Ada anggota dasawisma yang membuat kue berbahan dasar non terigu, membuat anyaman, sapu lidi, membuat minyak kelapa. Ada yang bertugas paduan suara Mars PKK, ada kelompok pengajian yang nanti akan dinilai dalam mengaji dan kegiatan majlis taklimnya, ada yang mempersiapkan kebun percontohan dan rumah sehat, ada ibu-ibu kader PKK yang mempersiapkan posyandu dan mainan edukatif sebagai sarana bina keluarga balita hingga ibu-ibu yang membantu memasak dirumah Camat untuk tamu tim penilai dan undangan yang akan datang hari ini. Kemarin telah dipotong 2 ekor sapi, 1 ekor rusa dan beberapa potong ayam. Sibuk buangget yaa…

Akhirnya pagi ini kami semua telah berkumpul di pelabuhan, lalu tak lama ada orang yang melihat titik putih dikejauhan yang kemungkinan speed yang membawa para tim penilai. Kami langsung bergerak menyusun formasi. Tamu disambut oleh remaja berpakaian khas Maluku dengan membawa karangan bunga yang akan diberikan kepada tamu ini. Lalu Pak Imam Masjid membuka dengan doa dilanjutkan para tamu berjabat tangan dengan Ibu dan Bapak Camat serta Muspika. Lalu tamu disuguhi tarian cakalele didekat pelabuhan sebelum akhirnya diboyong ke rumah Camat untuk dijamu coffee break sebelum acara penilaian dimulai. Di depan rumah camat para tamu kembali disuguhi tarian Caken. Tarian yang dibawakan muda-mudi berpasang-pasangan ini adalah tarian penerima tamu khas Maluku Utara.

Lalu penilaian berlangsung. Lamanya hanya sampai sebelum azan zuhur. Para tim juri telah memiliki nilai bagi desa kami. Tapi apapun hasilnya, warga tampak berbahagia. Akhirnya selesai juga perjuangan ini… eits bukan ding perjuangan yang satu untuk melaju ke perjuangan selanjutnya. Yaitu kabarnya warga Saketa harus melakukan persiapan ulang lomba desa kembali tahun depan.

Hmm… masih disini engga ya???

10 Desember 2008

Pukul 08 lewat 08 menit

Pukul 08 lewat 08 menit. Akhirnya tubuh mungilnya terlahir ke bumi. Ia penyejuk dan cahaya hatiku yang paling tampan. Tak pernah bosan kupandangi wajah dan polahnya. Kini usianya telah menginjak hampir 7 bulan dan kami seakan sulit dipisahkan.


Syukur tak terkira melihat tubuhmu yang selama ini selalu sehat. Berulangkali hati ini cemas karena sewaktu mengandungmu ibunda pernah sakit, pernah pula lalui perjalanan malam hari lintasi laut halmahera dengan speed kecil. Lantas speed menabrak bongkahan kayu hingga speed bergoncang membuat semua penumpang terkaget. Usiamu dalam kandungan saat itu masih 2 atau 3 minggu, bahkan ibunda belum menyadari kehadiranmu.


Lalu ibunda pernah lalui perjalanan mudik lebaran dari Ternate menggunakan kapal laut menuju Manado sebelum akhirnya menuju Jakarta dengan pesawat terbang dari Manado. Saat ditengah laut ombak begitu terasa dan perut bunda serasa diaduk. Usia kandungan ibunda masih sekitar 8 minggu kala itu.


Lalu saat kandungan mulai besar ibunda mulai sering hilang keseimbangan. Sempat beberapa kali terjatuh. Jatuh saat duduk dikursi yang bisa berputar di ruang rawat inap puskesmas. Jatuh saat dikamar mandi sebuah restoran di Labuha, ibukota kabupaten Halmahera Selatan. Ibunda cemas memikirkan kesehatanmu hingga merasa pusing dan berdebar-debar setelah terjatuh. Namun usai diperiksa dengan alat pendeteksi denyut jantung bayi, ternyata irama jantungmu masih normal. Irama terindah yang selalu ingin kudengar. Dan untuk memastikan ibunda memeriksakan diri kerumah sakit Labuha, ternyata hasil USG baik. Ibunda sangat bahagia.


Hari itu, 6 bulan 18 hari setelah kelahiranmu ibunda kembali cemas. Untuk pertama kalinya tubuhmu sakit. Dan setelah 2 hari mulai tampak tanda-tanda perbaikan. Badanmu sudah tidak demam dan batuk berdahak hanya sesekali terdengar. Alhamdulillah ibunda sangat bersyukur karena daya tahan tubuhmu ternyata kuat.


Masih kupandangi wajah rupawan penyejuk mata itu. Semoga ia senantiasa sehat, bahagia juga dalam lindungan Allah SWT selalu.
104_5769

Idul Qurban

Ya Alloh Ya Robbi Ya Rahman Ya Rohim,
anugerahilah kesalehan Nabi Ibrahim,
ketaatan Nabi Ismail,
keikhlasan Siti Hajar,
keberkahan Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarga, saudara dan anak-anakku yang taat akan perintah Allah SWT
....
Selamat Hari Raya Iedul Adha 1429 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin