16 Desember 2008

Hari yang Mengenyangkan :)

..sebuah cuplikan kisah di Saketa bagian kedua..
Minggu, 11 November 2007

Hari ini makanan yang terhidang banyak sekali. Dimulai hari ini adalah hari pasar di Saketa maka pagi-pagi saya sudah membeli cemilan kue-kue khas pasar Saketa dan menggoreng singkong sekaligus untuk menjamu tamu kontraktor dan perencana pembangunan di Halmahera Selatan, khususnya Gane Barat yang malam tadi menginap di rumah dinas. Kebanyakan orang Maluku tidak seperti kami berdua. Sarapan pagi bagi mereka cukup dengan makan goreng pisang atau singkong (disini disebut kasbi) bisa juga ditambah ikan dan sambal ditambah minum teh manis. Sedangkan saya dan suami masih pula harus makan nasi dan lauk serta sayur. Kue-kue dan goreng pisang atau singkong hanya kami anggap sebagai cemilan.

Hari ini para tamu akan pergi meninjau desa-desa dengan speed Avicenna milik pustu hingga sore, sedangkan saya dan suami hari ini pula diundang makan siang dirumah kepala TU puskesmas. Ia ingin mengajak kami makan makanan khas Maluku yakni popeda (makanan dari tepung sagu bentuknya nyaris seperti lem yang dimakan dengan kuah ikan) beserta ikan bakar, sayur garu (tumis daun dan bunga pepaya), lengkap dengan dhabu-dhabu (sambal) kacang dan popoki mantah (terong). Berawal dari ajakan ibu Ina salah satu staf puskesmas untuk memasak popeda setelah melihat saya melahap makanan khas Maluku Utara itu sewaktu ada acara Lomba Desa dan jamuan makan siang dirumah Camat Gane Barat beberapa hari lalu. Ibu Ina mengajak Ci Ipah (panggilan kami untuk ibu Syarifah, kepala TU Puskesmas) untuk memasak dan akhirnya acara makan dipindahkan dirumah beliau.

Saya yang biasanya tidak terlalu banyak makan, hari itu lumayan kekenyangan. Ditambah makan siang ditutup dengan es buah campur kelapa muda sebagai pencuci mulut (disini disebut manis mulut). Acara selanjutnya adalah bersantai dibagian belakang rumah Ci Ipah yang menghadap kelaut. Mengobrol sambil menikmati angin laut. Saat azan berkumandang sekitar pukul 12.30 WIT suami saya pamit duluan untuk shalat zuhur di masjid. Sedangkan saya dan ibu Ina pamit beberapa saat kemudian.

Sepulang dari rumah Ci Ipah kami masih dibekali es buah dan sore hari hingga malam hari itu saya dan suami sangat kekenyangan sampai tidak ingin makan lagi. Alhamdulillah, hari ini Allah memberi kesempatan untuk menikmati makanan-makanan yang rasanya enak meski belum terlalu akrab dilidah. Dan Allah memberi satu lagi hari yang indah untuk dilewatkan didesa nun jauh di pedalaman Maluku Utara.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Trus mba gimana, udah bisa makan Popeda blum ? klo mba langsung diajak main dengan "lem" di saketa. Aqu saat pertama di Malang langsung diajak berenang kedalam " Rawon " he. . he . .he !!!

riv mengatakan...

Alhamdulillah bisa makan "lem" alias popeda tapi pakai sendok belum bisa dengan tangan langsung..kangen bisa makan popeda lagi karena semenjak rasyid lahir sudah habis kontrak PTT di saketa.