10 Desember 2010

Goda Gado Gizi

Jadilah saya menikmati makan siang di Rumah Makan Wong Solo di Kota Makassar. Pagi harinya di Bandara saya sudah menikmati semangkuk coto Makassar untuk mengisi perut agar siap memulai aktivitas Monev ke Dinkes Prop Makassar. Menu yang kami nikmati siang itu adalah ikan, dari mulai baronang, cepa dan kerapu, dan belum lengkap kalau belum mencoba jus poligami (mangga, pepaya dan sirsak.. sepertinya dengan gula merah karena rasa manisnya terasa berbeda).

Lalu obrolan mengalir seputar awal mula kata kwashiorkor. Pak Husaini memberi kami wawasan bahwa kwashiorkor berasal dari bahasa Ghana yang artinya anak kedua. Kondisi anak gizi buruk seperti kwashiorkor umumnya terjadi karena adanya anak kedua. Maka kondisi gizi anak mulai terabaikan. Bahwa sesungguhnya dahulu dan mungkin saat ini pada banyak kasus, keadaan gizi sangat berkaitan erat dengan keluarga berencana (KB).

Beragam pembicaraan pun mengalir mengisi acara makan siang hari itu. Tentang penggagas ASI Eksklusif, seorang yang disaat menjadi moderator suatu acara ilmiah tetap membawa bayinya dan menyusui. Terlepas dari perhatian peserta acara akan beralih pada moderator tersebut namun hal ini menunjukkan komitmen tinggi dirinya untuk memberikan nutrisi yang terbaik, menunaikan kewajiban dan memenuhi hak sang bayi untuk mendapatkan ASI.

Ada juga cerita mengenai alasan dahulu lambang posyandu adalah ibu yang menggandeng anak dengan membawa payung. Hal ini didasarkan falsafah bahwa posyandu bertujuan untuk menjaga anak sehat agar tetap sehat. Oleh karenanya kunjungan dicukupkan satu kali setiap bulan. Sedangkan balita sakit akan lebih rutin dipantau melalui nakes/puskesmas.

Cerita lainnya adalah angka prevalensi anemia di Indonesia masih sangat tinggi, khususnya pada ibu hamil. Sejak dahulu program pemberian tablet tambah darah sudah berjalan, namun belum tentu TTD yang dibawa pulang ibu hamil tersebut dikonsumsi setiap hari. Padahal dengan konsumsi tablet tambah darah dan asam folat bagi ibu hamil banyak sekali manfaatnya, akan mencegah 3 dari 4 penyebab tersering kematian ibu : perdarahan, persalinan lama dan infeksi paska salin, sedangkan penyebab lainnya adalah hipertensi pada kehamilan dan penyakit lainnya.

Akhirnya waktu telah menunjukkan hampir pukul setengah dua WITA, kami semua harus segera melanjutkan tugas memantau pendistribusian MP-ASI, Pak Husaini memantau kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui proyek NICE (Nutrition Improvement Through Community Empowerment) serta memetik semua hikmah dari perjalanan dinas kali ini..


Tidak ada komentar: