15 Desember 2010

Mega diatas senja

Mega diatas semburat jingga kemerahan. Sebelumnya pelangi tampak diujung garis langit mengiringi rintik hujan yang baru saja berhenti. Pesawat ini baru saja membawa saya meninggalkan daratan, meninggalkan pemandangan dalam benak akan keindahan pantai sore tadi. Memang bukan negeri laskar pelangi yang kabarnya sangat lebih alami. Namun keelokan pantai Paray Tenggiri di Sungai Liat tadi juga cukup membuat hati ini sejuk. Maha Suci Allah yang menciptakan hamparan pasir berpadu laut dan bebatuan. Terik, lelah, hilang oleh haru, kagum.
Tapi kami harus kembali. Dan sejam kemudian sayap pesawat telah berada diata skerlap-kerlip lampu khas metropolitan. Ribuan bahkan jutaan watt berpijar laksana taburan perhiasan dan permata berkilauan dilihat dari ketinggian. Tak lama tampak antrian kendaraan, kota yang tak pernah lengang meski malam menjelang..

Jakarta, i'm coming back.

1 komentar:

Andi Sumar Karman mengatakan...

Pamit pada semesta kebersahajaan, menjumpai kebisingan (lagi), Terkesima dalam takjub dan syukur, kita memeluki kehidupan. Salam.